Kembang Kerang, 18 Agustus 2024.
Dalam Rangka memeriahkan HUT RI Ke-79, Pemerintah Desa Kembang Kerang mengadakan Sholawatan Kebangsaan berkolaborasi dengan KKP UIN Mataram dan Karangtaruna Desa.
Hari//tgl : Ahad, 18 Agustus 2024
waktu : 19:00 Wita
Lokasi : Lapangan Umum Desa Kembang Kerang
Dan acara ini terbuka untuk Halayak umum, yang dimana acara sholawatan kemerdekqan ini di pandu langsung oleh HABIB WAN SYURUR FAIRUZ AL-GADRIE.
Allahamdulillah acara berjalan dengan lancar. ...
Kembang Kerang, Rabu, 14 Agustus 2024.
Musyawarah desa yang dilaksanakan di Aula Kantor Desa Kembang Kerang dan dihadiri oleh Sekertaris Camat Aikmel, Pendamping Desa, Kepala Desa Kembang Kerang dan Ketua BPD Desa Kembang Kerang.
Tujuan dari musyawarah ini agar apa yang menjadi usulan atau keluh kesah dari masyarakat desa kembang kerang bisa di sampaikan langsung oleh bapak-bapak kawil, bapak anggota BPD dan ibu-ibu PKK.
Dan kita bersama-sama membangun desa kita agar menjadi desa yang lebih maju dan sejahtera. ...
KAMIS, 18 JULI 2024.
Musayawarah Desa Pembentukan Tim RPJMDes Perubahan dan Pembentukan Tim RKPDes 2025 Tahun Anggaran 2024 Desa Kembang Kerang.
Pembentukan ini dilakukan karna adanya perubahan atau penambahan masa jabatan yang di dapatkan oleh Kepala Desa dan sekaligus penambahan masa jabatan dari BPD.
Tim ini beranggota 7 orang, 6 diantaranya di pilih dari perangkat desa dan 1 Pembina yang akan diisi oleh Kepala Desa, terkait tugas yang akan dilaksanakan adalah menyusun RPJMDes 2024 & RKPDes 2025. ...
Kembang Kerang, 08 Juli 2024.
Acara Peresmian Heler/ Lumbung padi milik Pemerintah Desa Kembang Kerang, pada Hari/Tanggal Senin, 08 Juli 2024, yang dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Lotim, Kecamatan Aikmel, Polsek Aikmel dan Masyarakat Petani dan Peternak yang ada di Desa Kembang Kerang.
Pemdes kembang kerang berharap semoga dengan adanya lumbung pangan ini bisa membantu pelayanan bagi masyarakat petani hususnya masyarakat desa kembang kerang dan umumnya bagi masyarakat sekecamatan aikmel dan sekitarnya. ...
Kembang Kerang_ Mahasiswa KKP UIN Mataram Desa Kembang Kerang menggelar Yasiinan perdana bersama Karang Taruna dan Himpunan Remaja Kembang Kerang (HARKA) di Posko pada Kamis, 04 Juli 2024.
Kegiatan ini digelar dalam rangka mempererat hubungan antara mahasiswa KKP UIN Mataram dengan remaja setempat, sekaligus menjalin komunikasi awal untuk kegiatan kedepannya. Kegiatan ini dihadiri oleh ketua Karang Taruna, Fariz, dan ketua HARKA, Lalu Muhammad Husein. Pembacaan Yasiin, dzikir, dan do’a dipimpin langsung oleh ketua HARKA. Setelah itu dilanjutkan ...
Menindaklanjuti kerjasama DPMPD DUKCAPIL Provinsi NTB dengan Universitas Indonesia dalam program peningkatan kualitas pengelola BUM Desa.
Acara FGD BUMDES ini diikuti peserta dari unsur, DPMD Kabupaten, Tim Pendamping Profesional, Pemerintah Desa, Pengurus BUM Desa dan BPD (Badan Permusyawaratan Desa).
yang akan dilaksanakan pada hari Senin-selasa, tanggal 1-2 Juli 2024, bertempat di Aston Inn Mataram, Jl. Panca Usaha No. 1 Mataram. ...
Kembang Kerang 14 Mei 2024, gedung yang awalnya menjadi Aula di kantor desa kembang kerang kini telah di robohkan dan akan di bangun ulang menjadi Gedung Serbaguna, yang dimana Gedung serbaguna ini nantinya bisa di gunakan oleh masyarakat untuk melakukan aktifitas seperti tempat Olahraga, Rapat, Perpustakaan Desa dan lain-lain.
semoga dengan adanya gedung serbaguna ini bisa bermamfaat bagi masyarakat desa kembang kerang. ...
Kembang Kerang merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan
Aikmel, kabupaten Lombok Timur, provinsi Nusa Tenggara Barat,
Indonesia. Desa merupakan satu dari 9 desa dan kelurahan yang
berada di kecamatan Aikmel. Desa ini memiliki kodepos 83653. Desa
ini sebagian besar dihuni oleh orang-orang yang bersuku sasak dan
samawa. Desa kembang kerang sendiri memiliki bahasa Ngeto-Ngete,
sebelas dua belas dengan Sembalun, Karang Baru, Wanasaba, dan
Suralaga. Berdasarkan informasi dari muut ke mulut dari para orang
tua, menyetakan bahwa bahasa mereka mirip karena mereka memang satu
rumpun atau satu asal muasal nenek moyang. Desa kembang kerang
sendiri terdiri dari desa Kembang Kerang Lauk, Kembang Kerang Daya,
Bagek Manis, Montong Pace, Keroya, Bagek Rebak dan Bagek Nyaka.
Penduduk mayoritas beragama islam, dengan mata pencaharian sebagian
besar adalah petani dan pedagang dan Ibu Rumah Tangga. Asal
Usul[sunting | sunting sumber] Sejarah terbentuknya desa kembang
kerang tersebut didalam babad sejarah lombok bahwa warga dan
keluarga kerajaan yang tinggal di sembalun ketika meletusnya gunung
samalas (Yang sekarang adalah gunung rinjani) pada tahun 1300an
sebagian berlari ke kembang kerang. adapun asal usul nama kembang
kerang sendiri cukup beragam, diantaranya: 1.Tulisan yang jatuh
Pada suatu hari, orang-orang duduk-duduk di pinggir jalan dan
lewatlah becak cidomo kemudian terjatuhlah sebuah papan. Kemudian
diambillah papan yang jatuh tersebut dan membaca papan tersebut
berisi tulisan "Kembang Kerang". Kemudian beberapa saat kemudian
lewatlah orang dasan bagek dan bilang "Kemang Kerang ine i", lalu
kemudian lewat orang kembang kerang daya "adoo karang anyar sebek",
kemdian lewat juga orang bagek manis "aoook dese nene pade" karena
mereka sebenarnya penduduk kembang kerang dan adapun penduduk
kembang kerang sendiri menyebut orang bagek manis dengan sebutan
"Dengan rau", adapun jika orang keroya, bagek rebak dan montong
pace yang lewat mereka mengatakan "arooo kembang kerang ine".
Sehingga tempat tersebut diberi nama desa kembang kerang. 2. Gaya
Perang Orang-orang yang berada di desa kembang kerang memiliki
karakter yang baik sejak zaman dahulu, salah satunya adalah mereka
tidak akan berbuat buruk jika ia tidak diganggu. Demikian pula
ketika zaman perang dahulu, bahwa penduduknya tidak melawan sebelum
musuh melakukan serangan sehingga gaya pertempuran mereka disebut
"Kembang Perang". Namun lama-kelamaan, banyak orang yang salah
dengar mendengar bahwa mereka "Kembang Kerang" 3.Nyanyian Masa Lalu
Kebiasaan orang-orang pada zaman dahulu, ketika bekerja adalah
melantunkan sya'ir-sya'ir agar mereka bekerja dengan semangat
bahkan dilombakan. Salah satu lirik yang populer pada zaman itu
adalah "Kembang, Karung, Karang". Namun karena populernya bait
tersebut dan orang-orang berbicara semakin cepat menyebabkan
orang-orang berkata "Kembang Kerang" bukan "Kembang karung karang"
lagi, sehingga diberilah nama kembang kerang. 4.Budaya Sebuah hal
yang lumrah di desa tersebut adalah elemen rumah orang-orang yang
tinggal di wilayah tersebut yang sebagian besar saat itu dibangun
menggunakan batu karang, lalu tanah yang dimasukkan ke dalam karung
dan setiap rumah rata-rata memiliki tanaman bunga (atau sering
disebut dengan kembang bahasa sananya). Karena melekatnya ketiga
elemen tersebut dengan penduduk setempat (yaitu Kembang, Karung,
Karang) disingkat;lah hal tersebut menjadi "Kembang Kerang".